Losariana.Com - Apakah anda merupakan pengguna aplikasi pemutar musik Winamp. Jika iya, simpan file pemutar musik tersebut dengan aman karena aplikasi tersebut sudah tidak akan diproduksi lagi atau gulung tikar. Tepatnya pemutar musik generasi pertama ini mendekati titik akhirnya yaitu pada tanggal 20 Desember ini.
Untuk aplikasinya sendiri Winamp bisa digunakan dan tentunya anda juga mungkin masih menggunakan sebagai media pemuta musik anda, akan tetapi Winamp.com dan layanan situs terkait tidak bisa diakses dan juga software Winamp tidak akan lagi bisa diunduh. Utar perusahaan.
Winamp sendiri yang selama ini bernaung dibawah perlindungan AOL, induk perusahaanya. AOL mengakusisi Winamp kala memberli Nullsoft, perusahaan pengembangnya senilai $86 juta pada tahun 1999. Pendekatan Nullsoft dalam industri musik online tidak begitu sesuai dengan AOL, yang segera disibukkan oleh masalah merger dengan time warner.
Ditempat terpisah, iTunes Apple serta layanan streaming seperti Pandora dan Spotify, terus berkembang dan pada akhirnya mengambil alih posisi Winamp sebagai pemutar musik digital. Akan tetapi perlu diingat Winamp memiliki pengguna garis keras seperti Justin Peters, seorang koresponden portal berita slate.
Disitusnya tersebut, Peters menulis: "Saya tidak menggunakan Winamp untuk bernostalgia, saya justru jauh lebih menyukai Winamp dibanding iTunes. Winamp sangat efesien, dan tampilanya bisa diganti-ganti. Banyak orang menertawakan fitu "skin" ini, akan tetapi ada manfaat sendiri jika menmpatkan pilihan desain di tangan pengguna. Dan Winamp tak pernah berusaha "Merampok" kartu kredit saya."
Keunggulan lain yang disebutkan Peters sendiri seperti "Saya memiliki banyak sekali file musik. Saya menatanya dalam susunan yang bersifat sangat personal. iTunes menolak keanehan dan kebebasan saya (dalam menyusun file MP3) sedangkan Winamp menangani itu dengan gampang." dan tulisan terakhirnya akhir nasih winamp "Memberi tahu kita tentang kejamnya dunia teknologi: dunia ini begitu sigap mengejek atau menghilangkan aplikasi yang sudah dijauhi pengguna".
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.